Langsung ke konten utama

Butuh Jeda Agar Tak Saling Membeku


"Jadi, bagaimana dengan obrolan kita waktu itu" Aku sengaja membuka pembicaraan, agar mengalihkan tatapannya dari buku yang asyik dibacanya. "Hei..."

Ia tak bergeming sedikitpun. Laki-laki di depanku membatu, seolah hujan sore tadi mengubahnya menjadi balok es. Ya, balok es yang asyik dengan deretan huruf, yang seakan tak melihatku hampir membeku karena sikapnya. Huh!

"Kau bisa dengar atau tidak?!" Berkali-kali aku menarik  buku yang dibacanya, untuk memastikan bahwa ia mendengar ucapanku barusan.


"Diam, bawel! kembalikan bukuku!"  Mendadak Ia melempar tatapan sinis ke arahku. "Aku punya cara sendiri dalam mengupayakanmu. Kalau kau terus merengek seperti anak bocah, jangan harap aku akan menganggap obrolan kita sesuatu yang perlu diperhitungkan!"

"Tapi.."

"Tapi apa lagi sih?"

"Aku mau kamu sesegera mungkin mengupayakanku."

"Terserah maumu, yang jelas aku punya cara sendiri dalam hal ini." Langkahnya berangsur menjauh dari tempatku berdiri. Ia hanya menoleh sekali, hingga langkahnya semakin tak terdengar.

Semakin jauh langkahya meninggalkan tempat ini, semakin aku mempertanyakan takdir. Mengapa cinta hadir untuknya, laki-laki yang begitu dingin. Bukankah yang aku butuh adalah surya untuk menghangatkanku di kala tubuhku membeku akibat hujan.

"Hei! Kalau kau terus seperti itu, aku juga punya cara sendiri untuk melepasmu!"



#FlashFiction #FFPertamaku
Memenuhi tantangan nulis dari Nona Iecha^^


Winda S Septiana, 5Januari2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Taman Kutukan dan Penyihir Jahat?

Di suatu Negri antah berantah yang jauh nan di sana hiduplah seorang penyihir jahat dalam taman tanpa air. Penyihir itu akan semakin kuat dengan keyakinan penduduk desa yang meyakini  keberadaannya dalam taman tersebut. Kekuatan penyihir itu terlahir dari ketakutan penduduk desa setempat. Konon siapapun yang datang ke taman itu mengenakan pakaian merah akan terkena kutukan sang penyihir jahat tersebut. Kutukan itu  semakin kuat dengan hilangnya beberapa penduduk yang nekat datang ke taman untuk menantang penyihir jahat. Dan hasilnya tetap nihil! Mereka tidak ada yang berhasil menantang sang penyihir jahat. Mereka hilang dan tidak kembali lagi setelah pamit untuk pergi ke taman itu. Hingga suatu hari, ada 6 orang sahabat berniat untuk mematahkan mitos yang dikuatkan oleh penduduk desa dengan  mendatangi taman kutukan sambil mengenakan pakaian merah. Sesampainya di taman itu mereka melihat ada hamparan bunga tulip yang cantik sejauh mata memandang, deda...

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya...