[ Bismillahirohmannirrohim ]
Engkau laksana harap dalam keputusasaan, cahaya dalam gelap gulita, pembebas dalam penindasan, jalan panjang tanpa buntu.
Padamu terletak banyak asa, tentang hidup yang lebih baik, tentang masa, tentang perjuangan, tentang pengorbanan, dan tentang kejayaan.
Jika bukan padamu asa itu bergantung, maka pada siapa lagi harus mengharap sebuah perubahan peradaban? Anak-anak yang lemah, atau seribu wajah orang tua yang sudah mulai renta? Pada mereka kah harusnya harap itu tertuju?
Sedang engkau, berleha-leha dengan kesenangan nafsumu, membiarkan jiwamu mati tergerus zaman, usiamu habis terbunuh waktu. Dan kau, akhiri hidup, layaknya bangkai tak berkisah. Hidup itu hanya sekali, jangan biarkan kau mati tanpa kisah, agar 'esok' jadi pelajaran bagi para pemuda di masa mendatang.
Sungguh, demi Dzat yang jiwamu ada dalam genggamanNya. Bukan untuk itu kau ada di bumi. Menjadi buih di lautan, terombang-ambing tak berdaya, bukan untuk itu kau ada di bumi ini. Tugasmu amat besar duhai pemuda! Tugasmu menjadi khalifah di bumiNya, menjadi penggerak sebuah peradaban, menjadi agent of change, menjadi trendsetter kebaikan.
Rasulullah pernah bersabda, tentang keutamaan pemuda dalam naungan Allah di hari kiamat dan kekaguman Allah pada pemuda yang taat, antara lain yaitu :
Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla ;
[HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah (Kecondongan yang menyimpang dari kebenaran) [HR. Ahmad]
Beberapa petik hadits Rasulullah yang menyinggung tentang pemuda, dan masih ada beberapa lainnya. Itulah mengapa seorang pemuda lebih bernilai gerak-gerik di bumi daripada seorang anak kecil atau orang tua. Jadilah pemuda yang kuat dan tangguh.
Engkaulah wahai jiwa-jiwa yang bergejolak, jiwa-jiwa yang tak kenal lelah dan kalah. Bergeraklah, menangkanlan kejayaan islam kembali. Sebab, kita pernah berjaya. Engkaulah penggerak perubahan! Di tanganmu lah peradaban akan kembali berjaya, seperti kisah kejayaan yang tercatat dalam sejarah peradaban dunia.
Adalah mereka para pemuda yang berjaya di masanya, pemuda yang mampu mengukir sejarah perubahan peradaban islam di masa itu. Mereka mengukir sejarah dengan perjuangan dan pengorbanan.
Muhammad Al fatih, seorang panglima terbaik pada masanya, yang mampu menaklukkan konstantinopel. Pemuda yang mengukir namanya dalam sejarah emas dunia, dengan prestasi dan pencapaian yang tidak pernah ada pada masanya ataupun sebelumnya, prestasi yang jauh melebihi masanya. Kisahnya adalah satu pertempuran paling penting dalam sejarah Islam dan sejarah dunia.
Mu'adz bin Jabal seorang pemuda yang hidup di zaman Rasulullah, memiliki ilmu fiqh dan hukum yang mumpuni. Bahkan Rasulullah pernah memberikan pujian kepada Mu'adz seperti dalam sabdanya "Umatku yang paling tahu akan yang halal & haram adalah ia Mu'adz bin Jabal."
Ialah seorang pemuda yang pendiam namun mampu memikat banyak mata dengan ilmu yang dimilikinya, ia sedikit bicara, dan tidak bicara dalam suatu majlis jika tidak ada yang bertanya padanya. Mu'adz pemuda yang bersinar karena ilmu pada masanya saat itu.
Jika saja masjid Nabawi saat itu tidak terisi oleh para pemuda seperti Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Zubair, Anas bin Malik, Mu'adz bin Jabal. Mungkin tidak ada kisah tentang kejayaan islam di masa itu. Tidak akan ada kisah tentang perjuangan dan pengorbanan yang dapat dijadikan ibroh pada hari ini.
Maka, dari mana lah kejayaan itu akan kembali? Jawabannya adalah Masjid yang shaf-shaf shalatnya terisi oleh para pemuda, para pemuda yang mampu jadi warna baru bagi masyarakat, menjadi penggerak perubahan dan peradaban baru bagi kejayaan islam. Karena sungguh, hanya pemuda lah yang mampu mengubah semuanya, mengembalikan kembali kejayaan islam yang sempat redup.
Jakarta, 2017
Winda S Septiana
(Entah ini tulisan macam apa, Artikel rasa puisi ataukah puisi rasa artikel, ya Rabbi bimbing saya dalam keterbatasan ilmu yang dipunya 😭)
Komentar
Posting Komentar