Langsung ke konten utama

Bersama

Lagi-lagi takdriNya itu teramat indah untukku syukuri
Garis takdir yang membawaku ada di sini, tempat ini
Siapa lagi yang mampu menggerakkan takdirku selain Ia pemilik alam semesta, yang jiwaku ada ditanganNya.

Ah, Siapalah aku jika harus bersanding dengan mereka. 
Mereka adalah orang-orang hebat, pemilik aksara.
Menulis adalah hidup,jiwa, bahkan segenap hatinya  adalah untuk menulis. Sedang aku? Aku masih jauh dari kata pantas.
Menulisku masih semauku, menulisku masih perihal apa yang aku senangi.

Namun jika takdirNya menetapkan kita untuk ada dalam satu atap bersama. Siapa yang mampu menolak?
Aku? bisa apa aku ini. Tak ada sedikitpun takdirNya yang dapat kukendalikan
Tugasku hanya perlu taat  atas setiap skenario yang Ia buat.


Aku, seringkali mengatakan "Aku tau." tapi hakikatnya akulah yang paling tidak mengetahui bahwa ada kekuatan yang bekerja diluar kendaliku, ada banyak hal-hal yang tidak mampu kutebak-tebak dengan ke sok tahuanku.

Teruntuk kalian teman seperjuanganku yang baru saja akan memulai perjuangan ini, terpilihnya kita di sini bukanlah tujuan kita ada di sini, inilah awal, inilah permulaan kita untuk berjuang bersama. Membumikan setiap kebaikan dengan aksara, menyemai benih cinta di seluruh penjuru, menautkan do'a dalam bait aksara.

Teruntuk kalian teman seperjuanganku yang baru akan memulai perjuangan ini, satu tanyaku kepada kalian. Maukah kau membersamaiku di perjuangan ini?

Sebab, aku meyakini satu hal bahwa ketika berjuang bersama itu lebih menyenangkan tetimbang aku yang harus meringkih sendirian, tertatih sendiri di jalan ini.

Bersama memang tak menjadikan jalan panjang ini menjadi tak berkerikil. Tapi, setidaknya ketika bersama akan ada pundak yang siap memikul letihku, akan ada tangan yang siap menghapus air mataku kelak. Bersama, aku percaya semuanya akan menjadi lebih indah.

Mari kita cipta cerita baru untuk kita si pemilik aksara :)

Semoga...
Tidak hanya aku yang bersyukur atas takdir yang membawaku di sini

Semoga...
Ada banyak hati yang juga berbahagia ketika harus berjuang bersamaku

dan Semoga...
Aku dipilih bukan untuk ditinggalkan







Jakarta,261015
13.36

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Taman Kutukan dan Penyihir Jahat?

Di suatu Negri antah berantah yang jauh nan di sana hiduplah seorang penyihir jahat dalam taman tanpa air. Penyihir itu akan semakin kuat dengan keyakinan penduduk desa yang meyakini  keberadaannya dalam taman tersebut. Kekuatan penyihir itu terlahir dari ketakutan penduduk desa setempat. Konon siapapun yang datang ke taman itu mengenakan pakaian merah akan terkena kutukan sang penyihir jahat tersebut. Kutukan itu  semakin kuat dengan hilangnya beberapa penduduk yang nekat datang ke taman untuk menantang penyihir jahat. Dan hasilnya tetap nihil! Mereka tidak ada yang berhasil menantang sang penyihir jahat. Mereka hilang dan tidak kembali lagi setelah pamit untuk pergi ke taman itu. Hingga suatu hari, ada 6 orang sahabat berniat untuk mematahkan mitos yang dikuatkan oleh penduduk desa dengan  mendatangi taman kutukan sambil mengenakan pakaian merah. Sesampainya di taman itu mereka melihat ada hamparan bunga tulip yang cantik sejauh mata memandang, deda...

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya...