Lagi-lagi takdriNya itu teramat indah untukku syukuri
Garis takdir yang membawaku ada di sini, tempat ini
Siapa lagi yang mampu menggerakkan takdirku selain Ia pemilik alam semesta, yang jiwaku ada ditanganNya.
Siapa lagi yang mampu menggerakkan takdirku selain Ia pemilik alam semesta, yang jiwaku ada ditanganNya.
Ah, Siapalah aku jika harus bersanding dengan mereka.
Mereka adalah orang-orang hebat, pemilik aksara.
Menulis adalah hidup,jiwa, bahkan segenap hatinya adalah untuk menulis. Sedang aku? Aku masih jauh dari kata pantas.
Menulisku masih semauku, menulisku masih perihal apa yang aku senangi.
Namun jika takdirNya menetapkan kita untuk ada dalam satu atap bersama. Siapa yang mampu menolak?
Aku? bisa apa aku ini. Tak ada sedikitpun takdirNya yang dapat kukendalikan
Tugasku hanya perlu taat atas setiap skenario yang Ia buat.
Aku, seringkali mengatakan "Aku tau." tapi hakikatnya akulah yang paling tidak mengetahui bahwa ada kekuatan yang bekerja diluar kendaliku, ada banyak hal-hal yang tidak mampu kutebak-tebak dengan ke sok tahuanku.
Teruntuk kalian teman seperjuanganku yang baru saja akan memulai perjuangan ini, terpilihnya kita di sini bukanlah tujuan kita ada di sini, inilah awal, inilah permulaan kita untuk berjuang bersama. Membumikan setiap kebaikan dengan aksara, menyemai benih cinta di seluruh penjuru, menautkan do'a dalam bait aksara.
Teruntuk kalian teman seperjuanganku yang baru akan memulai perjuangan ini, satu tanyaku kepada kalian. Maukah kau membersamaiku di perjuangan ini?
Sebab, aku meyakini satu hal bahwa ketika berjuang bersama itu lebih menyenangkan tetimbang aku yang harus meringkih sendirian, tertatih sendiri di jalan ini.
Bersama memang tak menjadikan jalan panjang ini menjadi tak berkerikil. Tapi, setidaknya ketika bersama akan ada pundak yang siap memikul letihku, akan ada tangan yang siap menghapus air mataku kelak. Bersama, aku percaya semuanya akan menjadi lebih indah.
Mari kita cipta cerita baru untuk kita si pemilik aksara :)
Semoga...
Tidak hanya aku yang bersyukur atas takdir yang membawaku di sini
Semoga...
Ada banyak hati yang juga berbahagia ketika harus berjuang bersamaku
dan Semoga...
Aku dipilih bukan untuk ditinggalkan
Jakarta,261015
13.36
Menulisku masih semauku, menulisku masih perihal apa yang aku senangi.
Namun jika takdirNya menetapkan kita untuk ada dalam satu atap bersama. Siapa yang mampu menolak?
Aku? bisa apa aku ini. Tak ada sedikitpun takdirNya yang dapat kukendalikan
Tugasku hanya perlu taat atas setiap skenario yang Ia buat.
Aku, seringkali mengatakan "Aku tau." tapi hakikatnya akulah yang paling tidak mengetahui bahwa ada kekuatan yang bekerja diluar kendaliku, ada banyak hal-hal yang tidak mampu kutebak-tebak dengan ke sok tahuanku.
Teruntuk kalian teman seperjuanganku yang baru saja akan memulai perjuangan ini, terpilihnya kita di sini bukanlah tujuan kita ada di sini, inilah awal, inilah permulaan kita untuk berjuang bersama. Membumikan setiap kebaikan dengan aksara, menyemai benih cinta di seluruh penjuru, menautkan do'a dalam bait aksara.
Teruntuk kalian teman seperjuanganku yang baru akan memulai perjuangan ini, satu tanyaku kepada kalian. Maukah kau membersamaiku di perjuangan ini?
Sebab, aku meyakini satu hal bahwa ketika berjuang bersama itu lebih menyenangkan tetimbang aku yang harus meringkih sendirian, tertatih sendiri di jalan ini.
Bersama memang tak menjadikan jalan panjang ini menjadi tak berkerikil. Tapi, setidaknya ketika bersama akan ada pundak yang siap memikul letihku, akan ada tangan yang siap menghapus air mataku kelak. Bersama, aku percaya semuanya akan menjadi lebih indah.
Mari kita cipta cerita baru untuk kita si pemilik aksara :)
Semoga...
Tidak hanya aku yang bersyukur atas takdir yang membawaku di sini
Semoga...
Ada banyak hati yang juga berbahagia ketika harus berjuang bersamaku
dan Semoga...
Aku dipilih bukan untuk ditinggalkan
Jakarta,261015
13.36
Komentar
Posting Komentar