Langsung ke konten utama

menulislah kawan ..

Aku teramat percaya, bahwa menulis itu bukan suatu bakat yang dijadikan pembenaran oleh mereka yang tak mau menulis. dengan mengatakan "Bakatku bukan untuk menulis". padahal jika mereka mau siapapun bisa untuk menulis, menulis itu hanya bicara mau atau tidak mau.

Menulis saja apapun yang kamu ingin tulis, semua pasti akan melewati fase dimana merasa tulisan yang kita tulis terasa aneh, absurd dan tak karuan. tapi itulah prosesnya, proses dimana kita harus belajar dari setiap kata yang kita tulis.

Tidak sedikit tulisan yang sudah beberapa hari kutulis, kemudian kubaca ulang tulisanku itu dan aku tertawa sendiri melihat ke-anehan kata disetiap tulisan yang ku tulis, tapi itu lah bahagianya. dan itulah proses dimana aku harus belajar.

Tidak sedikit tulisan yang sudah kutulis, dan aku meminta temanku yang lebih pandai dalam merangkai kata untuk mengoreksi setiap bait-bait tulisanku dan alhasil banyak  sekali revisi dari temanku itu. ya, lagi-lagi aku katakan itulah bahagianya. dan itulah prosesku untuk belajar menerima kritik.

Menulis itu hanya bicara tentang pembiasaan saja, kita bisa menulis jika kita terbiasa menulis.. menulislah, apapun yang kamu ingin tulis, sebab ketika kamu menulis secara otomatis kamu mampu menjadi abadi dengan tulisan-tulisan yang kamu buat sekalipun didunia ini tak ada yang abadi selain Dia.

Menulis itu seperti Candu bagi penulisnya, karena setiap kali aku merasa mampu menyelesaikan satu tulisan aku seperti ketagihan untuk menulis dan menhasilkan tulisan tulisan yang lainnya.

Menulis itu seperti Sihir bagi penulisnya, karena setiap kali aku menulis  seketika sang hati mampu ber-ubah-ubah dengan cepat, bahagia, senang, sedih dalam satu waktu bersamaan. itu bisa terjadi saat aku menulis.

Menulislah kawan... apapun yang ingin kau tulis

Menulislah kawan... untuk mengubah peradaban

Menulislah kawan... untuk menyihir dunia

Menulislah kawan... untuk menjadi manfaat bagi umat

Menulislah kawan... untuk Abadi


seperti kata Al-Ghazali "Jika kamu bukan anak seorang raja, atau bukan pula anak ulama besar, maka menulislah".  

aku ingin terus menulis, ingin terus menebar benih kebaikan dengan tulisan, ingin abadi dengan karya tulisan yang kupunya, dan ingin terus jadi manfaat bagi siapapun yang membaca tulisanku *Insya Allah



#PerempuanHujan
00.29Wib
080215 - Jam dini hari




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Taman Kutukan dan Penyihir Jahat?

Di suatu Negri antah berantah yang jauh nan di sana hiduplah seorang penyihir jahat dalam taman tanpa air. Penyihir itu akan semakin kuat dengan keyakinan penduduk desa yang meyakini  keberadaannya dalam taman tersebut. Kekuatan penyihir itu terlahir dari ketakutan penduduk desa setempat. Konon siapapun yang datang ke taman itu mengenakan pakaian merah akan terkena kutukan sang penyihir jahat tersebut. Kutukan itu  semakin kuat dengan hilangnya beberapa penduduk yang nekat datang ke taman untuk menantang penyihir jahat. Dan hasilnya tetap nihil! Mereka tidak ada yang berhasil menantang sang penyihir jahat. Mereka hilang dan tidak kembali lagi setelah pamit untuk pergi ke taman itu. Hingga suatu hari, ada 6 orang sahabat berniat untuk mematahkan mitos yang dikuatkan oleh penduduk desa dengan  mendatangi taman kutukan sambil mengenakan pakaian merah. Sesampainya di taman itu mereka melihat ada hamparan bunga tulip yang cantik sejauh mata memandang, deda...

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya...