Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Selamat Datang windasseptiana.Net

Assalamualaikum ^^ Yeay! Akhirnya... Taraaaaaaaa ....  Selamat datang di rumah mayaku dengan alamat domain yang baru.  Domain baru ini adalah salah satu hadiah di bulan November ini. Uwooooo  Banyak  banget kebahagiaan yang Allah kasih  di bulan ini, dan salah satunya cita-cita punya domain sendiri tercapai.. Alhamdulillah alaa kulli haal^^ Mau sedikit cerita nih tentang  si mblog hingga akhirnya berubah nama jadi http://www.windasseptiana.net/ sebelumnya nama asli si mblog itu windasseptiana.blogspot.co.id. Biar keren kayak orang-orang sekarang jadi .net. XD

Laksana Ali dan Fatimah

Laksana kisah cintanya Ali dan Fatimah yang mengukir begitu syahdu nun romantis, mengalahkan kisah cinta dalam negri dongeng manapun. Pun sama dengan aku yang mendamba satu kisah begitu syahdu berbalut kesakralan atas keridhoanNya. Kisah cinta yang kuharap setan pun tidak mengetahuinya, cukup Allah saja yang ikut berperan dalam kisahku. Jika Ia ridho semua akan mudah kan? Aku mencintaimu tuan, bahkan sejak pertemuan kita yang pertama. Katanya cinta itu datang karena seringya berinteraksi, tapi ini tidak berlaku padaku. Aku mencintaimu tuan, yang padahal kita belum pernah bercengkarama dalam nyata. Aku sering mendengar kehebatanmu dari mulut-mulut mereka yang tak henti megagungkan namamu, tapi tenang saja aku bukan pengidola buta yang lantas jatuh hati saat mendengar namamu disebut-sebut. Aku mencintaimu tuan, titik. Cinta tak perlu alasan kan mengapa ia harus menetap pada hati yang dikehendakiNya. Aku tau ada banyak mata yang menatap ke arahmu, menunjukkan kagumnya pada sos

Rectoverso: Hanya Isyarat

Ku coba semua, segala cara Kau membelakangiku Ku nikmati bayangmu Itulah saja cara yang bisa Untuk kumenghayatimu Untuk mencintaimu Sesaat dunia jadi tiada Hanya diriku yang mengamatimu Dan dirimu yang jauh di sana Ku tak kan bisa lindungi hati Jangan pernah kau tatapkan wajahmu Bantulah aku semampumu (Rasakanlah) Isyarat yang sanggup kau rasa Tanpa perlu kau sentuh (Rasakanlah) Harapan, impian, Yang hidup hanya untuk sekejap (Rasakanlah) Langit, hujan, Detak, hangat nafasku

Hujan yang kesekian

Hujan Ini yang kesekian Kau datang lagi Tapi, tanpa lebih dulu memberi isyarat kepadaku Hujan Ini yang kesekian Kau datang lagi Tapi, tanpa mengijinkanku mempersiapkan ruang untukmu singgah  Hujan Ini yang kesekian Kau datang lagi Tapi, tanpa sedikitpun mau merayakan bahagia bersamaku Hei, kau tau aku rindu? Teganya kau biarkan aku terus melipat rindu! Apa kau tak rindu bercumbu denganku? atau sekedar merayakan bahagia bersamaku. Hayolah, kita berteman lagi seperti waktu itu. Akan aku siapkan tempat ternyaman jika kau singgah nanti. Percayalah, hei ribuan partikel yang selalu membuatku terus jadi wanita pelipat rindu. Winda S Septiana || Jakarta,161115

Bagian Cinta

Ada bagian dari Cinta yang seringkali terlupa oleh kita Ia adalah Do'a Seuntai kata paling syahdu yang lahir dari dasarnya lubuk hati Kata yang kita adukan pada Tuhan demi penjagaan terbaik untuk yang tercinta Ia adalah Do'a Lantunan kata paling merdu yang mendayu-dayu di pelupuk rindu Mengiba pada Tuhan di sepertiga malam demi takdir terbaik untuk yang paling dirindui Ia adalah Do'a Ribuan pinta yang mengangkasa  untuk menggentarkan singgasana langit Perkara upaya merajuk pada Tuhan untuk meminta seluruh kebaikanNya demi kebahagiaan seseorang yang menjadi sumber bahagianya Do'aku masih tetap sama.. Yang terbaik untukmu :') Winda S Septiana || Jakarta,161115

Taman Kutukan dan Penyihir Jahat?

Di suatu Negri antah berantah yang jauh nan di sana hiduplah seorang penyihir jahat dalam taman tanpa air. Penyihir itu akan semakin kuat dengan keyakinan penduduk desa yang meyakini  keberadaannya dalam taman tersebut. Kekuatan penyihir itu terlahir dari ketakutan penduduk desa setempat. Konon siapapun yang datang ke taman itu mengenakan pakaian merah akan terkena kutukan sang penyihir jahat tersebut. Kutukan itu  semakin kuat dengan hilangnya beberapa penduduk yang nekat datang ke taman untuk menantang penyihir jahat. Dan hasilnya tetap nihil! Mereka tidak ada yang berhasil menantang sang penyihir jahat. Mereka hilang dan tidak kembali lagi setelah pamit untuk pergi ke taman itu. Hingga suatu hari, ada 6 orang sahabat berniat untuk mematahkan mitos yang dikuatkan oleh penduduk desa dengan  mendatangi taman kutukan sambil mengenakan pakaian merah. Sesampainya di taman itu mereka melihat ada hamparan bunga tulip yang cantik sejauh mata memandang, dedaunan yang hija