Langsung ke konten utama

Laksana Ali dan Fatimah


Laksana kisah cintanya Ali dan Fatimah yang mengukir begitu syahdu nun romantis, mengalahkan kisah cinta dalam negri dongeng manapun. Pun sama dengan aku yang mendamba satu kisah begitu syahdu berbalut kesakralan atas keridhoanNya. Kisah cinta yang kuharap setan pun tidak mengetahuinya, cukup Allah saja yang ikut berperan dalam kisahku. Jika Ia ridho semua akan mudah kan?

Aku mencintaimu tuan, bahkan sejak pertemuan kita yang pertama. Katanya cinta itu datang karena seringya berinteraksi, tapi ini tidak berlaku padaku. Aku mencintaimu tuan, yang padahal kita belum pernah bercengkarama dalam nyata. Aku sering mendengar kehebatanmu dari mulut-mulut mereka yang tak henti megagungkan namamu, tapi tenang saja aku bukan pengidola buta yang lantas jatuh hati saat mendengar namamu disebut-sebut. Aku mencintaimu tuan, titik. Cinta tak perlu alasan kan mengapa ia harus menetap pada hati yang dikehendakiNya.






Aku tau ada banyak mata yang menatap ke arahmu, menunjukkan kagumnya pada sosokmu. Aku tidak buta tuan, aku melihat itu. Kau memang pantas dikagumi, sebab ada banyak kebaikkan dalam dirimu. Aku tidak akan cemburu akan hal itu, mungkin. Percayalah, aku akan jadi orang yang mendukungmu jika ada diantara mereka yang kau pilih nantinya, yang memang sudah ditetapkan oleh Sang Maha. Sekalipun aku tidak tau rupaku nanti saat datang di acara pernikahanmu. 


Laksana Ali dan Fatimah, yang begitu pandai memendam rasa. Aku juga ingin sepertinya, tak akan memaksaNya untuk membuatmu menetap di sini bersamaku. Sebab, dalam mencinta aku tak mau egois. Aku tak mau membuatmu terkekang oleh rasa yang kupunya. Aku hanya meyakini satu hal jika aku tempatmu kembali maka pada pelukku kau akan pulang. Perihal takdir kita tidak pernah tau kan siapa yang sudah Allah catat dalam Lauhul Mahfudz  untuk menjadi pendamping kita. Menikmati setiap rasa menurutku adalah cara terbaik yang kupunya, menyerahkan segala pasrah kepada Sang Maha adalah caraku menghindari sakit hati yang akan membuatku patah.



Winda S Spetiana | Jakarta,2015

Komentar

  1. Konon, klo urusan cinta, kata orang2: mending pecah d perut daripada pecah d mulut. Tapi ntar ujung2nya jadi kayak angin: ditahan bikin sakit, dikeluarin bikin malu 😄

    Kalo jodoh gak akan ketuker kok 😁✌

    BalasHapus
  2. aih aih aih... ini tulisan mak jleb tenan...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Negeri Berjuta Rasa

https://www.google.co.id/search Kali ini saya akan  bicara tentang Indonesia. Sebelumnya, ijinkan saya bertanya terlebih dahulu pada kalian pembaca setia tulisan saya, apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata Indonesia? hmm.. Kalau saya, akan  berpikir bahwa Indonesia adalah negeri berjuta rasa penuh warna-warni. hehehe Eh serius loh.. di tuisan kali ini, saya akan menceritakan  sedikit tentang warna-warni di Indonesia. Pernah gak sih berpikir atau mempertanyakan hal sederhana saat kita ada di dalam kelas. Ketika seorang guru meminta murid-muridnya untuk mengerjakan soal matematika, kebanyakan mereka akan mengarang bebas untuk mendapatkan jawabannya. Padahal untuk mendapatkan jawaban matematika, kita perlu berpikir untuk dapat jawaban yang tepat. Nah, di lain kesempatan. Ketika seorang guru memintamu menjawab soal bahasia Indonesia dengan tema mengarang bebas. Kamu justru akan berpikir keras untuk mendapatkan jawabannya. Dan ini terbukti di Indonesia. Selanjutnya. Pern

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya ia