Langsung ke konten utama

Hidup(ku) untuk yang lain ..

Bismillahirrohmanirrohim~
Hari ini berjudul sendu bagiku ..


Mencoba merenungi setiap nafas yang yang terbuang, sudahkah nafasku bermanfaat untuk umat?
Mencoba merenungi setiap langkah kaki, sudahkan menuju pada jalan yang Ia Ridhoi?
Mencoba merenungi setiap keringat yang menetes, sudahkah menetes untuk dakwah?

Sedangkan Rasul pernah bersabda "Sebaik-baik manusia diantaramu ialah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain" (H.R Bukhari).

Lalu, bagaimana dengan aku. sudahkan aku bermanfaat??
Mohon ampun Allahku atas kelalaianku sebagai hamba, betapa banyak khilaf yang sengaja atau tak sengaja ku perbuat, baik padaMu atau makhlukMu.

Hari ini .. betapa banyak yang ter-abaikan olehku atau malah sengaja aku abaikan.
maaf, maaf dan maaf atas segala ego-ku pada kalian.
Ruhiyahku yang buruk memberi efek yang tak baik terhadap kontribusi-ku pada kalian.
kalian yang tak bersalah, jadi kena efek dari ke-egoisanku.. maaf

aku lupa bahwa aku hidup bukan untuk diriku sendiri, melainkan aku hidup untuk yang lain.
bukankah dakwah mengajariku tentang hidup untuk yang lain?
bukankah dakwah mengajariku tentang cinta untuk yang lain?
dan bukankah dakwah mengajariku tentang manisnya perjuangan?

hari ini, kualitasku untuk yang lain dipertanyakan ketika aku (masih) belum bisa mengebelakangkan ego-ku.
memilih pergi dan menghindar dari mereka agar tak mendapatkan amanah.. apa ini cara terbaik yang aku lakukan sebagai bukti syukur atas hidup yang Ia beri.
tidak. ini tidak baik!!!

Lelah ... Bosan ... Jenuh ??
apa aku sedang merasa itu semua  atau hanya saja  ruhiyahku yang sedang buruk sehingga setiap amanah yang datang begitu menyiksa..

harusnya, nikmati saja dinamika dinamika hari ini
harusnya, nikmati saja setiap prosesnya hari ini

kelak, aku akan rindu tentang kisah yang terukir hari ini.
kelak, aku akan rindu tentang sebuah perjuangan hari ini.



Allah jika aku boleh meminta, aku minta istiqomah dariMu ya Rabb ...

Oleh : Winda S Septiana
WaktuMalam
080215


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Negeri Berjuta Rasa

https://www.google.co.id/search Kali ini saya akan  bicara tentang Indonesia. Sebelumnya, ijinkan saya bertanya terlebih dahulu pada kalian pembaca setia tulisan saya, apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata Indonesia? hmm.. Kalau saya, akan  berpikir bahwa Indonesia adalah negeri berjuta rasa penuh warna-warni. hehehe Eh serius loh.. di tuisan kali ini, saya akan menceritakan  sedikit tentang warna-warni di Indonesia. Pernah gak sih berpikir atau mempertanyakan hal sederhana saat kita ada di dalam kelas. Ketika seorang guru meminta murid-muridnya untuk mengerjakan soal matematika, kebanyakan mereka akan mengarang bebas untuk mendapatkan jawabannya. Padahal untuk mendapatkan jawaban matematika, kita perlu berpikir untuk dapat jawaban yang tepat. Nah, di lain kesempatan. Ketika seorang guru memintamu menjawab soal bahasia Indonesia dengan tema mengarang bebas. Kamu justru akan berpikir keras untuk mendapatkan jawabannya. Dan ini terbukti di Indonesia. Selanjutnya. Pern

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya ia