Langsung ke konten utama

Menunggu atau Menghitung (waktu)


Banyak orang yang membenci jika harus bertemu dengan keadaan di mana dia harus berlama-lama menghitung detak waktu yang sedang berputar (Baca: Menunggu).

apa kamu juga membenci keadaan itu?
seperti mereka  yang selalu mencaci waktu setiap kali harus menunggu.

mungkin aku adalah salah satu dari jutaan orang yang sering membuat orang lain menunggu
maaf, untuk orang yang tak sengaja kubuat menunggu
sampai hari ini, mungkin masih ada diantara kalian yang tak sengaja kubuat menunggu .. maaf
ini belum seberapa XD
belum juga satu dasawarsa dalam menunggu sudah mengeluh . hihi
(memangnya menunggu apa  dan siapa satudasawarsa)


menunggu..
coba kau tanyakan arti menunggu pada para petani yang sedang menunggu hasil panen sawahnya.

menunggu..
coba kau tanyakan  arti menunggu pada seorang ibu yang sedang hamil 9bulan.

menunggu..
coba kau tanyakan  arti menunggu pada tukang becak, yang sedang menunggu penumpang becaknya.

menunggu..
coba kau tanyakan saja arti menunggu pada anak sekolah, yang sedang menunggu hasil pengumuman kelulusan.

coba tanya pada mereka yang sedang menunggu dengan baik, kupikir menunggu tidak semenyeramkan itu :)

menunggu..
bagiku adalah sebuah harapan untuk satu kepastian.
ada banyak do'a yang mengangkasa dalam keadaan di mana kita harus menunggu..
ada pinta yang terus melambung tinggi dalam keadaan dimana aku harus mempasrahkan semua takdir, entah itu hasilnya baik atau tidak ..

kamu lelah dalam menunggu? mungkin kamu sedang tidak (lagi) menunggu, melainkan kamu sedang menghitung waktu. Atau parahnya, kamu itu sedang berlomba dengan waktu,  jelas saja kamu kecewa jika apa yang kamu tunggu tak menghasilkan sesuatu yang kau mau. Sebetulnya ini bukan tentang apa yang kau tunggu dan tak kunjung tiba, tapi ini tentang pengharapan kita yang terlalu berlebih pada apa yang kita tunggu, bukan?

Sekarang, masih mau menunggu(ku)?


#SudutJakarta
040215




Komentar

  1. kau bertanya apa arti menunggu,
    coba tanyakan pada rumput yang bergoyang... du du du du~~

    BalasHapus
  2. Sang rumput asik bergoyang hingga tak menghiraukan pertanyaanku tentang menunggu :p

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Negeri Berjuta Rasa

https://www.google.co.id/search Kali ini saya akan  bicara tentang Indonesia. Sebelumnya, ijinkan saya bertanya terlebih dahulu pada kalian pembaca setia tulisan saya, apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata Indonesia? hmm.. Kalau saya, akan  berpikir bahwa Indonesia adalah negeri berjuta rasa penuh warna-warni. hehehe Eh serius loh.. di tuisan kali ini, saya akan menceritakan  sedikit tentang warna-warni di Indonesia. Pernah gak sih berpikir atau mempertanyakan hal sederhana saat kita ada di dalam kelas. Ketika seorang guru meminta murid-muridnya untuk mengerjakan soal matematika, kebanyakan mereka akan mengarang bebas untuk mendapatkan jawabannya. Padahal untuk mendapatkan jawaban matematika, kita perlu berpikir untuk dapat jawaban yang tepat. Nah, di lain kesempatan. Ketika seorang guru memintamu menjawab soal bahasia Indonesia dengan tema mengarang bebas. Kamu justru akan berpikir keras untuk mendapatkan jawabannya. Dan ini terbukti di Indonesia. Selanjutnya. Pern

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya ia