Langsung ke konten utama

Seharusnya .... Tapi ???

Berkelompok namun berjalan tanpa beriringan ,
Berkelompok namun saling meniadakan,
Berkelompok namun saling mendahului ,

yaaa, itulah gambaran kita saat ini .
aku tak menyalahkan siapapun,
sebab, bisa jadi akupun pun salah dalam hal ini.

seperti tidak sadar, apa mungkin memang 'kita' yang belum sadar ?
entahlah, jika ingin menyalahkan siapa yang ingin kita salahkan,
ingat !!  ini bukan tentang aku, atau kamu ... tapi ini tentang kita.. kita ini TIM ,
tak mungkin mampu jika kita hanya bekerja seorang diri,
tak mungkin mampu jika kita hanya menggapai cita sendirian,
sedangkan perjalanan ini memutuhkan barisan yang kuat , kerja tim yang hebat.

seharusnya, kita berjalan secara beriringan ,
berada di jalur yang memang sudah kita sepakati sebelumnya,
berkelompok ! itu kata yang selalu jadi pembenaran untuk kita agar tidak disalahkan,
ah omong kosong menurutku, jika kita masih saling meniadakan satu dengan lainnya,

kita  semua  tau bahwa tujuan kita itu sama , hanya saja kita melakukan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan kita,
mungkin , jika kita faham dengan berkelompok kita akan lebih mudah dalam menapaki jalan yang berkerikil ini. kita pasti lebih memilih untuk bersama tanpa harus saling meniadakan.
sudah bisa dipastikan , jika kita faham kita tak-an mungkin tega  ketika melihat kawan kita yang lain tertinggal dibelakang,
ahh... sombongnya kita,selalu ingin jadi yang terdepan (sendirian),
jika terus seperti ini, bagaimana bisa kita saling berangkulan untuk menolehpun kita tak mau.


bukan salah mereka yang tertinggal dibelakang,
tapi tanyakan hati kita , apakah hati kita sehat ?
bukankah dakwah mengajarkan kita hidup untuk yang lain ,
bukankah dakwah mengajarkan kita untuk saling menanggung ??



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Negeri Berjuta Rasa

https://www.google.co.id/search Kali ini saya akan  bicara tentang Indonesia. Sebelumnya, ijinkan saya bertanya terlebih dahulu pada kalian pembaca setia tulisan saya, apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata Indonesia? hmm.. Kalau saya, akan  berpikir bahwa Indonesia adalah negeri berjuta rasa penuh warna-warni. hehehe Eh serius loh.. di tuisan kali ini, saya akan menceritakan  sedikit tentang warna-warni di Indonesia. Pernah gak sih berpikir atau mempertanyakan hal sederhana saat kita ada di dalam kelas. Ketika seorang guru meminta murid-muridnya untuk mengerjakan soal matematika, kebanyakan mereka akan mengarang bebas untuk mendapatkan jawabannya. Padahal untuk mendapatkan jawaban matematika, kita perlu berpikir untuk dapat jawaban yang tepat. Nah, di lain kesempatan. Ketika seorang guru memintamu menjawab soal bahasia Indonesia dengan tema mengarang bebas. Kamu justru akan berpikir keras untuk mendapatkan jawabannya. Dan ini terbukti di Indonesia. Selanjutnya. Pern

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya ia