Langsung ke konten utama

Batas

Ketakutan dan  kekuatan seperti layaknya dua sayap kanan dan kiri, dimanapun dalam keadaan apapun ketakautan itu selalu ada dan kekuatan selalu menyertai sekalipun  lebih sering tidak terlihat dan tertutup oleh ketakutan.

Lampaui batas... Aku hanya butuh sedikit keberanian untuk menaklukan dunia... Percayalah

Jalan di depan tidak selamanya menyeramkan jika aku nikmati setiap jejak perjalanan menuju  tujuanku, jejak perjalanan ini pasti akan menyenangkan. Yang sulit bukan tentang menjalani pilihan,   namun  ketika aku ingin memulai sebuah pilihanku. Setelah berani melangkah seterusnya aku pasti akan menikmati setiap jejak perjalan ini.

Mungkin itulah sebabnya aku perlu memiliki satu titik fokus yang akan ku jadikan tujuan di depan sana, sebetulnya bukan tentang keberhasilanku menggapainya  namun ada hal lain yang memaksaku untuk memiliki titik fokus pada  tujuanku. iaitu agar aku terus melangkah dan tidak berhenti hingga habis waktunya nanti. Teruslah melangkah sekalipun aku harus terseak-seak. Kelak jika sudah mampu menaklukan ketakutan ini, aku pasti akan tertawa melihat jejak-jejak perjalan hari ini.

Hari ini  rasa takutku mampu ku taklukan dengan sedikit keberanian, dengan sedikit keberanian untuk menyelamatkan kehidupan yang lebih besar.

Terima kasih duhai Rabbi yang terus menerus membersamaiku disetiap detiknya,
Pundak yang Kau kuatkan untuk mampu memikul setiap beban, kesanggupan yang Kau titipkan untuk bisa terus melampaui batas takut.

Aku takkan meminta agar Kau hentikan setiap kesulitan, ketakutan dan kekhawatiran. Tapi aku mohon ya Rabb tetap beri aku kekuatan untuk menaklukan semuanya, pundak yang kuat, jiwa yang kuat untuk terus bisa  melampaui batas antara takut dan kuatku.

TanpaMu ... apalah dayaku di dunia ini

Alhamdulillah ala kulli hal~


( Tulisan ini saya dedikasikan untuk skripsi yang belakangan jadi sahabat setia)
ucapan termakasih untuk dosen yang sudah mau memberikan tanda tangan sebagai kunci menuju sidang :)

Winda S Septiana
171015










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Negeri Berjuta Rasa

https://www.google.co.id/search Kali ini saya akan  bicara tentang Indonesia. Sebelumnya, ijinkan saya bertanya terlebih dahulu pada kalian pembaca setia tulisan saya, apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata Indonesia? hmm.. Kalau saya, akan  berpikir bahwa Indonesia adalah negeri berjuta rasa penuh warna-warni. hehehe Eh serius loh.. di tuisan kali ini, saya akan menceritakan  sedikit tentang warna-warni di Indonesia. Pernah gak sih berpikir atau mempertanyakan hal sederhana saat kita ada di dalam kelas. Ketika seorang guru meminta murid-muridnya untuk mengerjakan soal matematika, kebanyakan mereka akan mengarang bebas untuk mendapatkan jawabannya. Padahal untuk mendapatkan jawaban matematika, kita perlu berpikir untuk dapat jawaban yang tepat. Nah, di lain kesempatan. Ketika seorang guru memintamu menjawab soal bahasia Indonesia dengan tema mengarang bebas. Kamu justru akan berpikir keras untuk mendapatkan jawabannya. Dan ini terbukti di Indonesia. Selanjutnya. Pern

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya ia