Langsung ke konten utama

Review: 3 (Tiga) Alif,Lam,Mim dan pesan yang tersirat

Bismillahirromanirrohiim...

Saya sempat berpikir bahwa film dakwah itu melulu soal cinta-ta'aruf-penjagaan, tapi semua pemikiran saya dipatahkan ketika saya melihat film 3(tiga), awalnya sempat merasa berat harus merogoh kantong 50ribu hanya untuk duduk di dalam ruang gelap dengan kursi empuk. Karena gembar-gembor tentang film 3(Tiga) di beberapa grup Whatsapp yang saya ikuti, akhirnya saya pun memutuskan untuk menonton film ini.

Saya terlambat 15menit saat menonton film ini karena terbentur waktu shalat maghrib. Namun, 15 menit yang tertinggal tidak membuat saya menyesal karena merasa rugi 15menit. Tapi saya justeru bersyukur akhirnya tidak salah memutuskan untuk nonton film yang sangat layak ditonton ini. Untuk kalian para remaja muslim yang mengidolakan film dakwah keren, saya anjurkan untuk menonton film ini. Sepanjang menonton otak saya seperti diajak berpikir dan bertanya-tanya tentang alur cerita yang dibuat oleh Anggy. Sekali lagi saya rekomendasikan film ini untuk ditonton sebab banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari ceritanya, sekalipun ini adalah film fiktif tapi ada banyak fakta-fakta yang terungkap di dalam ceritanya.






"Dunia ini tiga dimensi. Kita harus melihatnya dari segala titik, bukan hanya satu titik."


Film 3 (Tiga) merupakan film yang disutradarai oleh Anggy Umbara.  Film yang menggambarkan kota Jakarta berlatar tahun 2036 mampu mengubah Jakarta menjadi kota yang jauh berbeda dengan tampilan jakarta yang kita kenal hari ini. Kota metropolitan ini berubah menjadi kota megapolitan yang sangat lengkap dengan teknologi yang maha canggih. Tidak hanya kemajuan pada teknologinya saja, tapi juga semakin majunya doktrin-doktrin terhadap agama. Agama menjadi sesuatu yang tabu dikalangan masyarakat, ibadah menjadi satu ritual yang memalukan bahkan seorang muslim sendiripun malu mengakui bahwa dirinya seorang muslim.

Kebebasan yang digadang-gadangkan oleh kaum pembela minoritas untuk mendapatkan hak, namun ketika sudah menjadi kelompok yang mayoritas kebebasan itu tidak berlaku pada mereka yang memiliki agama. Menindas yang minoritas, mendoktrin masyarakat agar membenci agama serta konspirasi besar yang terselubung untuk menguasai dunia. Begitu menyeramkan potretan Indonesia di tahun 2036 mendatang, di mana semua kebenaran akan dimatikan.

Bisa dibayangkan bagaimana Indonesia dalam kurun waktu kurang lebih dua puluh tahun menjadi negara liberal dengan paham-paham kebebasan yang menistakan agama khususnya islam, sehingga menganggap bahwa agama adalah sebuah virus yang harus dimusnahkan.


Alif, Lam, Mim begitu pedenya sang penulis menggunakan huruf pertama pada surat Al-baqarah  sebagai tokoh  utama dalam cerita film 3(Tiga). Alif, Lam, Mim adalah tiga sahabat yang dulunya belajar bersama dalam satu  perguruan bela diri di pesantren Al-Ikhlas. Karena beberapa sebab yang akhirnya membuat ketiga sahabat ini memilih jalan hidupnya sendiri dengan tetap mempertahankan idealismenya dalam menegakkan kebenaran.

Alif yang diperankan oleh Conelio Sunny digambarkan sebagai pemuda yang sangat tegas dalam mengambil tindakan memilih menjadi bagian dari aparat kenegaraan dan bertekad untuk mencari tahu siapa pembunuh kedua orang tuanya serta memberantas segala macam kejahatan. Lam yang diperankan oleh Abimana Aristya adalah sosok pemuda yang sangat kalem dan memiliki logika berpikir yang keren memilih menjadi seorang penulis di sebuah media bernama Libernesia cita-citanya ingin menulis kebenaran membuatnya dibenturkan pada sebuah pilihan antara menulis kebenaran atau harus menanggalkan idealismenya selama ini. Dan di sisi lain ada Mim yang diperankan oleh Agus Kuncoro, sosok pemuda yang bijak dalam menyelesaikan setiap masalah yang datang memilih untuk tetap mengabdi di pesantren sebagai pengajar dan memiliki impian agar mati khusnul khotimah.

Peledakkan bom di salah satu cafe membuat ketiga sahabat ini bertemu dan berinteraksi lagi, namun sayangnya interaksi mereka saat itu sangat mengharu biru karena Alif yang notabene sebagai aparat yang bertugas memberantas teroris membuat ia harus merelakan pesantrennya dituduh sebagai sarangnya para teroris. Dan Alif harus melawan hati nuraninya yang masih tidak mempercayai bahwa pesantren tempatnya belajar dulu kini terindikasi sebagai sarangnya para teroris. Karena kepropesionalitasnya dalam mengabdi pada Negara mengantarkan Alif untuk kembali datang ke pesantren tapi kedatangannya kali ini adalah untuk menangkap pimpinan di pesantren. Lam yang merasa janggal dengan kejadian peledakkan bom tersebut masih terus mencari fakta-fakta agar teroris sebenarnya tertangkap. Namun, di sisi lain Lam harus mengalami benturan dengan pimpinan di kantornya saat memberikan argumen berupa fakta-fakta baru. Argumenya ditolak mentah-mentah dan pemimpin kantor Lam menyalahkan bahwa selama Lam masih shalat, ia tidak akan pernah menulis secara produktif. Lam diberikan pilihan yang sangat sulit, ia ditugaskan untuk membuat liputan di Bromo sementara saat itu Lam baru saja menemukan fakta baru untuk menguak rahasia dibalik peledakkan bom di cafe, antara kebenaran atau bungkam. Pergolakan hati dan logika Lam di permainkan saat itu dan membuat keluarga Lam terlibat dalam kasus tersebut. Sementara di sisi lain Alif  merasa peledakkan bom di cafe bukan ulah dari pesantren tetap melakukan perlawanan ketika di serang oleh pihak aparat, dan harus berbesar hati ketika pemimpin pesantren harus ditangkap oleh pihak aparat dengan alih-alih tuduhan sebagai teroris.


Ada perkataan Kyiai kepada Mim yang membuat saya terngiang-ngiang hingga detik ini yaitu ketika Mim ingin mengajak Kyiai kabur dari tuduhannya sebagai terdakwa, kurang lebih  dialognya seperti ini.

"Ayo kita pergi dari sini, Kyai! Tempat ini sudah tidak aman lagi untuk kita." Ucap Alif

"Kita tidak akan pernah bisa membersihkan sesuatu yang kotor dengan kekotoran juga! Biarkan aku di sini." Jawaban kyiai yang menunjukkan ketidakbersalahannnya membuat ia terlihat sangat berwibawa.

Dan kemunculan Rio Dewanto diakhir cerita sebagai sesosok yang tidak diketahui namun mempunyai pengaruh yang sangat besar pada dunia, pengaruh untuk merusak tatanan suatu Negara dengan mengubah dengan memberikan pemahaman-pemahaman anti Tuhan. Dengan memberikan dana yang sangat besar sehingga mereka yang tidak menggunakan hati dalam kehidupannya akan terlena dibuatnya dengan menyusupkan Agen-agen rahasianya sebagai penggerak misinya seperti (Tata Ginting, Piet Pagau, Prisia Nasution, dan Teuku Rifnu Wikana). Munculnya Rio Dewanto diakhir cerita membuat saya jadi mengingatkan saya pada satu organisasi yang tidak terlihat namun memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap dunia untuk memberikan paham-paham anti Tuhan. Mereka tidak terlihat namun, hasil kerjanya terlihat jelas hingga hari ini.

Ada pesan tersirat yang disampaikan Anggy pada film 3(Tiga) ini, kurang lebih pesannya seperti ini yang saya tangkap "Hai umat islam bangunlah dari tidurmu!!!! Urusannmu bukan hanya soal cinta  atau sekedar perbedaan kubu diantara kalian, ada satu problematika umat yang harus kau benahi. Rapatkan Shaffmu... Rapatkan Shaffmu...Rapatkan Shaffmu... Mereka sedang menertawakan kita!!!!"





Winda S Septiana
211015||6.20

Komentar

  1. Gak berasa setting taun 2036 cz ceritanya real bgtz n udh terjadi d taun skrg. Komputer n hpnya aj yg keren. Rio dewanto itu jadi remason y? Ah nama punjabi yg mengganggu. Sebenernya siapa yg bayar dia? Gak mungkin dia nekat bikin film yg sekiranya bakalan dibredel

    BalasHapus
  2. mohon izin untuk share ya kak...thanks

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Negeri Berjuta Rasa

https://www.google.co.id/search Kali ini saya akan  bicara tentang Indonesia. Sebelumnya, ijinkan saya bertanya terlebih dahulu pada kalian pembaca setia tulisan saya, apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata Indonesia? hmm.. Kalau saya, akan  berpikir bahwa Indonesia adalah negeri berjuta rasa penuh warna-warni. hehehe Eh serius loh.. di tuisan kali ini, saya akan menceritakan  sedikit tentang warna-warni di Indonesia. Pernah gak sih berpikir atau mempertanyakan hal sederhana saat kita ada di dalam kelas. Ketika seorang guru meminta murid-muridnya untuk mengerjakan soal matematika, kebanyakan mereka akan mengarang bebas untuk mendapatkan jawabannya. Padahal untuk mendapatkan jawaban matematika, kita perlu berpikir untuk dapat jawaban yang tepat. Nah, di lain kesempatan. Ketika seorang guru memintamu menjawab soal bahasia Indonesia dengan tema mengarang bebas. Kamu justru akan berpikir keras untuk mendapatkan jawabannya. Dan ini terbukti di Indonesia. Selanjutnya. Pern

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya ia