Langsung ke konten utama

Review: Rembulan Tenggelam Di Wajahmu




Review Buku
Judul Buku             : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis                    : Darwis Tere Liye
Penerbit                  : Republika
Tebal Halaman       : 426
Harga                      : Rp. 60.000

Sama seperti dulu, meski hatinya marah, meski hatinya mengutuk langit berkali-kali, Ray tetap tepesona menatap rembulan di langit. Merasa damai dengan sepotong ciptaan Tuhan yang seolah-olah digantungkan begitu saja oleh Tuhan. Malam-malam sepi di selasar atap tampias panti. Malam-malam sendiri di atap genting Rumah Singgah. Malam-malam senyap di atas tower air. Di lantai 18 gedung. Malam-malam yang membuatnya membenci takdir Tuhan, hanya sepotong Rembulan di atas langit yang selalu membuat ia berterima kasih.

Buku Rembulan tenggelam di wajahmu. Mengisahkan tentang seorang anak manusia yang bernama Rey. Selama ia menjalani kehidupannya ia selalu mengutuk takdir dan memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam hidupnya. Namun, jawaban atas setiap pertanyaannya terjawab ketika usianya sudah berusia 60th dan mengalami sakit-sakitan.

Ray kecil hidup di panti asuhan yang di asuh oleh penjaga panti yang sangat terobsesi untuk naik haji dengan menghalalkan segala cara apapun. Hingga akhirnya ray menemukan bukti-bukti tentang kejahatan pengasuh panti akhirnya Ray memutuskan untuk kabur dari panti dan mencuri uang penjaga panti.

Setelah kabur dari panti Ray menjadi preman di terminal yang hoby berjudi, dan hebatnya Ray selalu menang setiapkali berjudi hingga akhirnya Ray mengalahkan bandar judi di tempat itu. Tapi bandar judi tidak tinggal diam, ia menyuruh orang suruhannya untuk mencelakakan Ray, habislah Ray ditusuk di beberapa bagian perut. Setelah itu Ray di tempatkan di Rumah Singgah, untuk sementara waktu kepahitan hidup Ray berhenti. Ia seperti menemukan keluarga di Rumah Singgah, tapi kebahagian itu hanya berlaku tiga tahun. 

Kemudian Ray pergi menjadi seorang pengamen dan bertemu dengan Ple’e yang menawarkan persahabatan pada Ray dengan secangkir Coklat hangat. Ple’e memiliki rencana pencurian besar di gedung ibukota untuk mencuri berian seribu karat  yang melibatkan Ray, hingga hari itu tiba dan payahnya Ray tertembak saat ingin kabur. Ple’e yang tidak ingin Ray tertangkap menyembunyikan Ray di ruang atas milik rumahnya. Setelah berbulan-bulan tragedi itu terjadi Ray memilih untuk kembali ke kampung halamannya. Ia menjadi seorang buruh bangunan dengan kegigihannya dalam bekerja membuat ia dipercaya untuk menjadi mandor dan di sinilah ia menemukan cinta pertama dan terakhirnya. Ia menikah dengan gadis yang juga yatim piatu, Ray merasa ada kesamaan takdir antara dia dengan gadis yang dicintainya kebahagian Ray semakin hari semakin sempurna. Tapi ternyata kebahagiaan Ray tidak juga bertahan lama, kebahagiaan Ray harus hilang ketika ia kehilangan anaknya dan kini Ray harus kehilangan istri yang amat dicintanya. 

Lagi-lagi Ray mengutuk takdirnya. Disaat ini juga bisnis Ray melambung ia menjadi seorang pembisnis handal yang mempunyai banyak proyek. Ray kini menjadi orang besar yang di hormati, tapi semakin hari kesehatan Ray semakin menurun bolak-balik ia dirawat di rumah sakit. Dan selama 6 tahun belakangan di usianya yang kini 60th barulah Ray menemukan jawaban atas setiap pertanyaannya yang selama ini mendera jiwa.


Novel ini sangat saya rekomendasikan pada siapapun yang memiliki banyak pertanyaan atas hidupnya dan sesekali takdir kita membuat kita mengutuknya. Tere Liye mengemas kisah dalam novel ini sangatlah keren sehingga membuat kita berdecak kagum dibuatnya.



Winda S Septiana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deklarasi cinta yang berbeda

Gambar nyomot di mbah google Apa kamu pernah jatuh cinta dan rindu yang teramat pada manusia yang berlum pernah bertemu denganmu? Rasulullah pernah! Dengan cinta yang mahadahsyatnya kepada kita, manusia yang belum pernah bertemu dengannnya. Kau tahu? bahkan dalam embus napas terakhirnya yang terucap adalah kita, "Umati, umati, umati.." Tentangnya adalah ribuan kisah  perjuangan, serta pengorbanan untuk kehidupan seluruh manusia di akhirat nanti. Ah, Rasul.. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu, pada tiap kisah yang ku baca dan pelajari, tentangmu selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.

Negeri Berjuta Rasa

https://www.google.co.id/search Kali ini saya akan  bicara tentang Indonesia. Sebelumnya, ijinkan saya bertanya terlebih dahulu pada kalian pembaca setia tulisan saya, apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata Indonesia? hmm.. Kalau saya, akan  berpikir bahwa Indonesia adalah negeri berjuta rasa penuh warna-warni. hehehe Eh serius loh.. di tuisan kali ini, saya akan menceritakan  sedikit tentang warna-warni di Indonesia. Pernah gak sih berpikir atau mempertanyakan hal sederhana saat kita ada di dalam kelas. Ketika seorang guru meminta murid-muridnya untuk mengerjakan soal matematika, kebanyakan mereka akan mengarang bebas untuk mendapatkan jawabannya. Padahal untuk mendapatkan jawaban matematika, kita perlu berpikir untuk dapat jawaban yang tepat. Nah, di lain kesempatan. Ketika seorang guru memintamu menjawab soal bahasia Indonesia dengan tema mengarang bebas. Kamu justru akan berpikir keras untuk mendapatkan jawabannya. Dan ini terbukti di Indonesia. Selanjutnya. Pern

Resensi Buku Follow Aisyah Open Your Heart

Judul : Follow Aisyah Open Your Heart Penulis : Sri Wahyuti N Tebal : x, 190 Halaman ISBN : 978-602-7727-64-9 Penerbit : Citra Risalah Cetakan : I, 1435 H/2015 “Pesona seorang muslimah terpancar dari perilakunya sehari-hari. Dalam dekapan kasih sayang suami, ia menaburkan wanginya akhlak tanpa memandang materi sebagai landasan utamanya. Tetapi cinta kasihlah yang menjadikan keluarga menjadi sakinah, mawadah wa rahmah.” – (Sri Wahyuti N, 2015) Tak sedikit wanita hari ini yang  bangga atas istilah emansipasi, istilah yang digunakan untuk melepaskan diri seorang wanita dari kodratnya menjadi muslimah yang taat pada peraturan yang sudah ditetapkan dalam islam. Sekarang emansipasi dijadikan pembelaan diri untuk melakukan apapun yang ia senangi tanpa pedulikan gender, padahal dalam islam kedudukan wanita begitu dimuliakan, bahkan derajat wanita tiga tingkat lebih tinggi dari laki-laki. Namun sayang masih banyak sekali wanita yang tidak sadar betapa berharganya ia